TIMES BANDUNG, BANDUNG BARAT – Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Hingga Kamis (25/9/2025) siang, jumlah korban dari Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas telah mencapai 1.315 orang.
Berdasarkan data dari Posko Cipongkor dan Posko Cihampelas, mayoritas korban merupakan pelajar mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Gelombang pertama keracunan tercatat sejak Senin (22/9) hingga Selasa (23/9) dengan jumlah korban 393 orang. Rinciannya, di wilayah Cihampelas terdapat 192 orang yang terdampak, terdiri dari 176 siswa SMKN 1 Cihampelas, tujuh siswa MA Al Mukhtariyah, delapan siswa MTs Al Mukhtariyah, dan satu siswa SDN 1 Cihampelas.
Sementara di Cipongkor, korban mencapai 201 orang dari Desa Neglasari, Desa Citalem, dan Desa Cijambu.
Seiring lonjakan kasus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Selasa (23/9/2025). Namun, sebelum penanganan tuntas, kasus serupa kembali terjadi pada Rabu (24/9).
Dari data terbaru, 730 orang kembali mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG dengan menu yang berbeda dari kejadian sebelumnya. Dengan tambahan kasus ini, total korban di dua kecamatan mencapai 1.315 orang.
Hingga saat ini, sejumlah posko kesehatan dan fasilitas medis terus disiagakan untuk menangani korban. Sementara itu, pihak terkait masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab utama keracunan massal tersebut. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.315 Orang, Cipongkor Terbanyak
Pewarta | : Deni Supriatna |
Editor | : Deasy Mayasari |