https://bandung.times.co.id/
Berita

Letjen TNI Iwan Setiawan dan Tokoh Nasional Hadiri Silaturahmi untuk Menghormati 100 Tahun Perjuangan Abah Landung

Sabtu, 12 Juli 2025 - 21:43
Letjen TNI Iwan Setiawan dan Tokoh Nasional Hadiri Silaturahmi untuk Menghormati 100 Tahun Perjuangan Abah Landung Letnan Jenderal Iwan Setiawan, Komandan Pussenif menjabat erat tangan Abah Landung yang memberikan potongan tumpeng pertamanya. (Foto: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES BANDUNG, BANDUNG – Sosok pejuang nasional dan pendidik senior, Abah Landung, kembali menjadi pusat perhatian dalam sebuah momen silaturahmi penuh makna yang digelar di Kota Bandung, Sabtu (12/7/2025). Acara ini menjadi momentum istimewa untuk mengenang dan menghormati perjalanan panjang Abah Landung, yang pada 11 Juli 2025 genap berusia 100 tahun.

Hadir dalam kesempatan tersebut Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD, Letjen TNI Iwan Setiawan, yang menyampaikan penghormatan langsung kepada Abah Landung sebagai simbol hidup dari perjuangan bangsa.

“Beliau adalah sahabat dari para sesepuh kita yang telah lebih dahulu berjuang menjaga kedaulatan NKRI, seperti almarhum Bapak Solihin GP dan Bapak Yogi S. Memet. Hari ini saya hadir untuk menjalin silaturahmi dengan beliau dan tokoh-tokoh masyarakat Jawa Barat, sekaligus mengingatkan generasi muda akan arti penting menghormati para pendahulu kita,” ujar Letjen TNI Iwan.

Abah Landung dikenal sebagai narasumber sejarah perjuangan Indonesia yang sering diundang hingga ke Jepang dan Belanda. Dalam usia satu abad, ia tetap aktif membagikan kisah perjuangannya melawan penjajahan dan kontribusinya sebagai pendidik lintas generasi.

“Abah Landung bukan hanya seorang pejuang, tetapi juga guru yang telah memberi banyak kontribusi dalam dunia pendidikan. Kami berharap beliau terus diberi kesehatan agar dapat terus menginspirasi generasi muda,” tambah Letjen Iwan.

Dalam suasana penuh kehangatan, Abah Landung pun membagikan refleksi perjuangannya. Ia mengenang masa-masa sulit dan bersejarah saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan, serta menyampaikan pesan penting bagi generasi penerus.

“Negara kita ini tidak diberi begitu saja. Kita mencapainya dengan bakti jiwa dan raga. Ribuan, bahkan jutaan teman-teman kita sudah mendahului. Kita berjuang dari tidak ada, menjadi ada. Ini tidak bisa dibandingkan dengan negara mana pun,” tutur Abah Landung.

Ia juga menyoroti pentingnya rasa syukur dan semangat menjaga negeri. Dalam pidatonya, ia menyampaikan kabar baik bahwa dalam penilaian internasional, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara terkuat secara militer dan geopolitik.

“Orang Eropa sekarang mengatakan bahwa tentara Indonesia adalah salah satu yang paling kuat. Jadi mari kita jaga negara ini, nusantara yang begitu kaya, agar tetap kuat dan dihormati dunia,” pesan beliau dengan semangat.

Tak hanya silaturahmi dan penghormatan, acara ini juga menjadi momen peluncuran buku biografi Abah Landung, yang digagas oleh pegiat budaya sekaligus humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i atau yang akrab disapa Kang Aan. Buku tersebut mengisahkan perjalanan hidup Abah Landung dari tahun 1926 hingga masa kini.

“Buku ini sebenarnya direncanakan terbit tahun lalu, tetapi karena beberapa kendala, baru bisa kami luncurkan hari ini. Isinya adalah potret perjalanan hidup beliau sejak kecil hingga sekarang, sebagai teladan luar biasa bagi generasi bangsa,” ujar Kang Aan.

Saat ditanya mengenai keistimewaan Abah Landung, Kang Aan menyebut bahwa ketulusan, kejujuran, serta kesederhanaan beliau adalah kunci kekuatan hidupnya. “Abah itu tidak rewel, tidak culas, sangat jujur, dan selalu ingin berbagi meski tidak memiliki banyak. Itulah mungkin yang membuat beliau diberi umur panjang dan hidup penuh berkah,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa sosok Abah Landung adalah teladan spiritual dan moral yang kuat. “Beliau sangat taat beribadah. Tidak pernah memungut bayaran untuk berbagi ilmu dan kisah perjuangan. Itu contoh bagi generasi muda saat ini — bahwa integritas dan ketulusan adalah modal penting dalam membangun bangsa,” tegas Kang Aan.

Silaturahmi yang digelar dalam suasana akrab tersebut menjadi pengingat bahwa nilai perjuangan, kesederhanaan, dan pengabdian tidak lekang oleh waktu. Melalui figur Abah Landung, masyarakat kembali diingatkan bahwa kemerdekaan dan kekuatan bangsa Indonesia adalah hasil pengorbanan nyata yang patut terus dijaga dan dihargai.

Letjen TNI Iwan Setiawan menutup pertemuan dengan pesan: “Kami, generasi penerus, akan terus menghormati para senior dan menjaga nilai-nilai perjuangan yang telah ditanamkan oleh tokoh-tokoh seperti Abah Landung. Ini bukan hanya sejarah, tetapi warisan hidup yang harus kita jaga bersama.”

Dengan semangat nasionalisme yang tinggi dan semangat kolaborasi lintas generasi, pertemuan tersebut tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga penguatan jati diri bangsa Indonesia yang berakar kuat pada nilai perjuangan dan ketulusan. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bandung just now

Welcome to TIMES Bandung

TIMES Bandung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.