https://bandung.times.co.id/
Berita

Dikecam Dunia, Israel Mengaku Tidak Punya Pilihan Lain

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:06
Dikecam Dunia, Israel Mengaku Tidak Punya Pilihan Lain Asisten Sekretaris PBB Miroslav Jenca mengatakan kepada SK PBB, jika rencana Israel itu dilaksanakan, kemungkinan besar akan memicu bencana lain di Gaza.(FOTO: Arab News)

TIMES BANDUNG, JAKARTA – Dikecam dunia, Benjamin Netanyahu tak peduli. Minggu (10/8/2025) kemarin Perdana Menteri Israel itu menegaskan bahwa rencana memperluas perang di Gaza adalah cara terbaik untuk mengakhiri perang dan tak punya pilihan lain.

Benjamin Netanyahu juga telah "menghitung", namun ia mengaku tak punya pilihan lain. "Israel tidak punya pilihan selain menyelesaikan pekerjaan dan mengalahkan Hamas. Sekarang kita telah melakukan banyak hal. Sekitar 70 hingga 75 persen wilayah Gaza berada di bawah kendali Israel, kendali militer," ujarnya.

Dalam konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu mengatakan, bahwa operasi baru yang akan dilaksanakan tersebut dalam waktu singkat untuk mengakhiri perang.

Sementara itu sejak Sabtu hingga Minggu kemarin dunia "bergolak" Unjukrasa menentang Israel tersebut pecah di mana-mana.

Unjukrasa besar-besaran terjadi di banyak negara seperti Maroko, Tunisia, Libya, Malaysia, Turki, Australia, Inggris, Swiss, Belanda, Jerman, Chili, New York, Argentina serta negara-negara lainnya.

Bahkan Korea Utara juga menyuarakan 'kekhawatiran serius' atas rencana Israel untuk mengambil alih Kota Gaza.dan beberapa negara lain.

Ribuan pengunjukrasa menentang sekaligus mengutuk rencana Israel yang akan mengambilalih Gaza dan kejahatannya di Gaza itu.

Beberapa kota Arab dan Barat di seluruh dunia juga mengalami demonstrasi massa hingga tadi malam.

Bahkan Dewan keamanan PBB, Minggu kemarin juga bertemu setelah Israel mengatakan militernya akan 'mengambil alih' Kota Gaza.

Banyak duta besar di PBB mengecam rencana Israel itu termasuk direktur koordinasi kantor kemanusiaan PBB, Ramesh Rajasingham.

Dibahas Dengan Trump

Rencana Benjamin Netanyahu untuk menduduki seluruh Jalur Gaza itu tadi malam dibahas dengan Donald Trump melalui telepon.

Kantor Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perdana menteri telah melakukan panggilan telepon dengan Trump pada hari Minggu, dimana mereka membahas "rencana Israel untuk merebut kendali atas sisa benteng Hamas di Gaza untuk mengakhiri perang, membebaskan para sandera, dan mengalahkan gerakan tersebut," sebagaimana dinyatakan.

Kantor Netanyahu menambahkan, bahwa Perdana Menteri berterima kasih kepada Presiden Trump atas dukungannya yang teguh terhadap Israel sejak awal perang.

Ini adalah kontak pertama antara kedua belah pihak sejak pemerintah Israel menyetujui rencana yang diajukan Netanyahu Jumat lalu untuk menduduki seluruh Jalur Gaza.

Benjamin Netanyahu mengatakan, operasi militer di Gaza akan berlangsung cepat tetapi tidak menyebutkan jangka waktunya, mengklaim bahwa tujuan Israel bukanlah untuk menduduki Gaza tetapi untuk "membebaskannya" dari Hamas .

Perdana Menteri Israel juga mengatakan bahwa ia telah memerintahkan tentara untuk mengurangi jadwal pengambilan alih kendali Gaza, dan menambahkan bahwa ia bertekad untuk mengakhiri perang secepat mungkin.

Netanyahu membantah adanya kelaparan di Gaza, dan mengklaim bahwa PBB-lah yang menolak mendistribusikan bantuan yang masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom.

Otoritas Penyiaran Israel Minggu kemarin melaporkan, bahwa tentara akan mengerahkan seluruh pasukan regulernya ke Gaza sebagai bagian dari rencana yang direncanakan untuk menduduki Jalur Gaza.

Pihak berwenang mengatakan tentara sedang berupaya mengembangkan rencana untuk menduduki Kota Gaza, dan membutuhkan waktu seminggu untuk merumuskan garis besarnya.

Namun pihak tentara menambahkan, bahwa rencana militer untuk pendudukan Kota Gaza belum jelas, termasuk rute serangan dan apakah pendudukan akan dilakukan sekaligus atau bertahap.

Otoritas Penyiaran Israel menambahkan, militer yakin akan mengerahkan semua pasukan reguler ke Gaza, sementara pasukan cadangan akan ditugaskan di front lain.

Jumat lalu, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana untuk mulai menduduki Kota Gaza (utara), mengungsikan penduduknya yang berjumlah sekitar satu juta orang ke selatan, lalu mengepung kota tersebut dan melakukan serangan ke wilayah pemukiman.

Ini akan diikuti oleh fase kedua, yang mencakup pendudukan kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah, yang sebagian besar telah dihancurkan oleh Israel, sebagai bagian dari perang yang sedang berlangsung dengan dukungan AS sejak 7 Oktober 2023.

Oposisi dan keluarga tahanan Israel di Gaza menuduh Benjamin Netanyahu memperpanjang perang untuk memastikan kelangsungan pemerintahannya dan mempertahankan masa depan politiknya.

Sejak 2 Maret, pendudukan telah menutup semua penyeberangan ke Gaza, mencegah masuknya bantuan kemanusiaan apa pun. Hal ini telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam kondisi kelaparan, meskipun truk bantuan menumpuk di perbatasannya dan jumlah yang diizinkan masuk terbatas, yang tidak memenuhi kebutuhan minimum penduduk.

Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan seruan internasional dan perintah dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Genosida Israel mengakibatkan 61.258 orang meninggal dunia, 152.045 orang terluka, dan lebih dari 9.000 orang hilang, selain ratusan ribu orang mengungsi dan kelaparan yang merenggut banyak nyawa, termasuk puluhan anak-anak.

Israel juga telah membunuh 237 jurnalis selama genosida, dalam upaya sistematis untuk mengaburkan kebenaran dan menyembunyikan kekejaman yang dilakukannya.

Terbaru, Israel telah dengan sengaja membunuh jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh serta dua rekan fotografernya, Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal dengan cara mengebom tendanya. Militer Israel mengakui memang menargetkan mereka. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bandung just now

Welcome to TIMES Bandung

TIMES Bandung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.