https://bandung.times.co.id/
Sosok

Misi Muafaqoh Romadhona Angkat Seni Tari dan Budaya Lokal Banten ke Panggung Global

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:09
Misi Muafaqoh Romadhona Angkat Seni Tari dan Budaya Lokal Banten ke Panggung Global 3rd Putri Banten 2025, Muafaqoh Romadhona. (FOTO: Dona for TIMES Indonesia)

TIMES BANDUNG, BANTEN – Muafaqoh Romadhona (20) adalah figur muda yang menarik. Berasal dari Cilegon, Banten, ia menjalani peran ganda sebagai karyawan di PT Bumi Mulia sekaligus mahasiswi Fakultas Hukum di Universitas Bina Bangsa. 

"Minat yang mendalam pada seni tari menjadi salah satu keahlian yang aku bawa ke panggung kompetisi Putri Banten 2025," kata Dona, sapaan akrabnya, dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Senin (27/10/2025).

Dalam hal ini Dona mengakui bahwa keputusan untuk terjun ke dunia pageant tidak datang dari inisiatifnya sendiri. Ia menceritakan, "Awal mula aku bisa terjun ke dunia pageant karena ajakan dari kakak tingkat kampus." 

Awalnya ia belum bersedia melangkah sejauh itu, namun berkat dorongan berkelanjutan, ia memutuskan untuk maju. Sambil bergurau, ia menambahkan bahwa dia adalah tipe orang yang suka berbaur, sehingga ajang ini dianggap sebagai kesempatan baik untuk mencari teman.

Rekam Jejak Prestasi, Fokus Revitalisasi Budaya

Perjalanan Dona di dunia pageant menunjukkan potensi yang cukup besar. Ia telah menorehkan prestasi sebagai Duta Berbakat Putri Universitas Bina Bangsa dan berhasil meraih posisi 3rd Putri Banten 2025.

Prestasi tersebut menjadi landasan bagi advokasinya, yaitu Revitalisasi Budaya. Dona berfokus pada proses menghidupkan kembali budaya-budaya lokal yang mulai terlupakan di era modern. 

"Kalau ditanya saat ini lebih fokus ke bidang apa, salah satunya aku lebih khusus ke seni tari karena itu juga menjadi salah satu bakat yang aku bisa," tegas Dona menjabarkan sembari tersenyum manis.

Peluang Daya Tarik Wisata di Tengah Tantangan Dana

Kemudian Dona melihat ada banyak peluang dari revitalisasi budaya ini. Ia optimistis, upaya ini bisa membuat budaya lokal menjadi lebih hidup, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap warisannya sendiri, dan bahkan berpotensi menjadi daya tarik wisata yang keren.

Muafaqoh-Romadhona-2.jpgMomen Muafaqoh Romadhona bersama Duta Universitas Bina Bangsa. (FOTO: Dona for TIMES Indonesia)

Namun, ia tidak menampik tantangan yang menghadang. Beberapa tantangan utamanya adalah masih banyak masyarakat yang enggan berpartisipasi, minimnya ketersediaan dana, dan persepsi bahwa budaya menjadi kurang relevan di tengah modernisasi. 

Oleh karena itu, secara khusus Dona yang hobi menari sekaligus pemilik akun media sosial Instagram @fr.donaa mengajak, "Sebagai generasi muda, mari kita lestarikan dan kembangkan budaya kita dengan kreativitas dan semangat."

Dukungan Penuh Sebagai Energi Utama

Dalam setiap langkahnya, Dona merasakan dukungan penuh dari lingkungan terdekat. Ia menyebut bahwa orang-orang terkasihnya sangat mendukung, mulai dari membantu pemungutan suara, menjadi tempat curhat, hingga menjadi penyemangat dan segalanya. 

"Dukungan ini tentunya adalah energi utama yang sangat positif hingga membuat aku terus bersemangat dalam menjalankan advokasi sejauh ini," tandasnya menutup penyampaian dengan nada penuh optimis. (*)

Pewarta : Wandi Ruswannur
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bandung just now

Welcome to TIMES Bandung

TIMES Bandung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.