TIMES BANDUNG, BANDUNG – Di balik seragam elegan pramugari Kereta Cepat atau Whoosh, ada sosok muda penuh semangat bernama Briggita Alicia.
Perempuan berusia 25 tahun ini berasal dari Kota Kembang Bandung, Provinsi Jawa Barat. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Lulusan D4 Manajemen Bisnis Perjalanan dari Poltekpar NHI Bandung ini memang sejak awal sudah menekuni dunia bisnis dan pariwisata.
"Aku emang suka banget jalan-jalan dan ngatur itinerary, dari dulu sudah kebayang pengen kerja di dunia travel," ungkap Briggita kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).
Dalam hal ini hobi traveling yang ia miliki ternyata beriringan dengan ketertarikannya pada musik dan olahraga seperti basket, futsal, dan badminton.
Tak hanya aktif di dunia nyata saja, Briggita juga eksis di media sosial melalui akun Instagram dan TikTok dengan username briggitaalc.
Dari Tour Planner ke Dunia Kereta Cepat
Karier Briggita bermula saat ia mencoba pekerjaan part-time di sebuah agen travel di Bandung ketika sedang menyusun skripsi. Siapa sangka, karena latar belakang pendidikannya yang kuat, ia langsung dipercaya menjadi tour planner dan tour consultant.
"Setelah lulus, aku lanjut kerja full time di travel itu. Tapi pas lihat ada lowongan di KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), aku langsung coba daftar, pengen upgrade diri," katanya menjelaskan.
Namun nasib berkata lain, karena panggilan dari KCIC tak kunjung datang, Briggita akhirnya memutuskan untuk membangun agen tour dan travel sendiri.
"Nggak lama setelah jalanin bisnis sendiri, eh malah dapet kabar diterima di KCIC. Jadi sekarang aku jalanin dua-duanya," tambahnya dengan senyum manis.
Tantangan Multiperan dan Manajemen Waktu
Menjalani dua pekerjaan bukan tanpa tantangan. Jadwal kerja yang padat sebagai pramugari KCIC seringkali bentrok dengan jadwal memandu tur yang juga dibutuhkan oleh klien travel-nya.
"Kadang ada tamu yang minta aku sendiri yang jadi tour leader, padahal jadwal di Whoosh lagi padat. Jadi harus pintar atur waktu jauh-jauh hari," tuturnya menjelaskan.
Dirinya juga mengaku sering kurang istirahat karena harus mengurus operasional travel, mulai dari laptop sepulang kerja, hingga subuh sebelum masuk dinas. Meski lelah, Briggita tetap bersyukur bisa menjalani dua passion-nya sekaligus.
Pesan Semangat untuk Anak Muda
Lebih jauh Briggita berharap kerja kerasnya hari ini bisa menjadi berkah bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Ia juga ingin turut mendorong kemajuan industri pariwisata di Indonesia.
"Buat teman-teman muda, yuk semangat cari pengalaman sebanyak-banyaknya selagi masih kuat. Jangan takut gagal, yang penting terus usaha dan doa," pesannya menerangkan.
Ia juga mengingatkan akan pentingnya menabung dan mengelola uang dengan bijak. "Alihkan uang buat hal yang seru tapi juga berguna buat masa depan," tutup Briggita dengan senyum optimis.
Kisah Briggita jadi bukti kalau passion, kerja keras, dan waktu yang dikelola dengan baik bisa membawa seseorang melesat jauh, secepat Whoosh yang ia layani setiap hari.
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Ronny Wicaksono |