TIMES BANDUNG, BANDUNG – Upaya peningkatan mutu pendidikan vokasi terus diperkuat melalui program sertifikasi internasional bagi dosen dan tenaga pendidik. Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi bekerja sama dengan sejumlah lembaga sertifikasi global.Politeknik Negeri Bandung (Polban) menjadi salah satu perguruan tinggi vokasi yang berpartisipasi aktif, dengan mengirimkan puluhan peserta dari berbagai jurusan untuk mengikuti skema sertifikasi berbasis standar industri internasional.

Dalam keterangannya, Angki, perwakilan Polban, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif nasional yang menyasar dosen politeknik dan perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia. “Kementerian menargetkan dosen memiliki sertifikasi bertaraf internasional agar kualitas pengajaran tetap relevan dengan kebutuhan industri global,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

Program berlangsung intensif selama empat minggu, dimulai 24 November hingga 19 Desember, dan diikuti total 206 peserta nasional. Terdapat sedikitnya lima skema sertifikasi yang ditawarkan, mulai dari perancangan mesin, mesin tepat guna teknologi CAD, Building Information Modeling (BIM), manual metal arc welding, hingga sertifikasi jaringan CCNA.

Angki menjelaskan bahwa sertifikasi internasional memberikan nilai tambah strategis bagi proses pembelajaran. “Saat dosen tersertifikasi global, mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar sesuai standar industri internasional. Dampaknya terlihat pada peningkatan kualitas lulusan dan percepatan karir mereka di dunia kerja,” katanya.

Ia menambahkan bahwa beberapa sertifikasi juga dapat digunakan mahasiswa sebagai bekal saat memasuki dunia kerja, termasuk peluang bekerja di luar Indonesia. “Khusus di Polban, mahasiswa pada mata kuliah CAD mendapat kesempatan mengikuti sertifikasi CSWA secara online. Sertifikat ini menjadi nilai penting yang nantinya tercantum pada SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah),” jelasnya.

Kelima skema sertifikasi yang ditawarkan tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktik. Setiap peserta mengikuti serangkaian tes teori dan praktik, mulai dari simulasi perancangan mesin hingga uji kelayakan sistem jaringan. Pada bidang permesinan, misalnya, peserta mengikuti ujian Certified SolidWorks Associate (CSWA) yang menjadi standar global dalam desain berbasis teknologi CAD. Biaya sertifikasi, yang secara resmi mencapai sekitar Rp2,2 juta untuk beberapa skema, ditanggung sepenuhnya oleh program kementerian.

Program sertifikasi internasional ini diharapkan memperkuat profesionalisme dosen vokasi dan meningkatkan kesiapan institusi pendidikan dalam menghasilkan lulusan yang kompetitif di pasar kerja global.(*)