TIMES BANDUNG, BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung menyatakan ada empat perjalanan kereta api keberangkatan dari wilayahnya yang dibatalkan dan puluhan kereta lain harus memutar menyusul anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, Jumat (1/8/2025). Pengalihan dan pembatalan itu terjadi sebagai dampak langsung gangguan operasional akibat insiden tersebut.
Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan kepada pelanggan.
"Kami sampaikan permohonan maaf, karena hingga saat ini sejumlah perjalanan kereta dari dan ke Daop 2 Bandung harus mengalami pembatalan dan puluhan lain harus memutar, dampak dari gangguan perjalanan di Stasiun Pegadenbaru Subang sejak hari kemarin," kata Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung Kuswardojo, di Bandung, Sabtu (2/8/2025).
Empat perjalanan yang dibatalkan pada Sabtu (2/8/2025) adalah: KA (133) Parahyangan relasi Bandung–Gambir pukul 11.05 WIB; KA (137) Parahyangan relasi Bandung–Gambir pukul 13.05 WIB; KA (70) Malabar relasi Bandung–Malang pukul 09.30 WIB; dan KA (101/100) Harina relasi Bandung–Semarang Tawang pukul 09.35 WIB.
Selain itu, tercatat 27 kereta api baik dari daerah operasi lain maupun yang semula lewat jalur terdampak harus memutar melalui wilayah Daop 2 Bandung sebagai bagian dari upaya menjaga keselamatan dan kelancaran perjalanan.
Hingga pukul 06.00 WIB, Daop 2 Bandung mencatat total terdapat 27 KA memutar melalui wilayahnya, yakni: KA Ciremai, KA Tawang Jaya Premium, dua KA Harina, KA Brawijaya, KA Argo Anjasmoro, KA Gayabaru Malam Selatan, KA Argo Sindoro, KA Brantas, KA Argo Muria, dua KA Senja Utama Yogya, KA Airlangga, KA Bangunkarta, KA Jayabaya, KA Bima, KA Progo, KA Sawunggalih, KA Argo Semeru, KA Argo Merbabu, KA Taksaka, KA Gumarang,KA Majapahit, KA Jayakarta, dua KA Gajayana, dan KA Gajahwong,
Untuk menekan dampak keterlambatan, KAI menerapkan rekayasa pola operasi, termasuk penyesuaian jadwal persilangan serta pengaturan prioritas perjalanan. Koordinasi intensif dilakukan antar tim dari berbagai Daop agar gangguan bisa diminimalisir.
Proses normalisasi jalur yang terganggu di kawasan Pegadenbaru terus dikerjakan oleh tim teknis dari Daop 3 Cirebon. Upaya ini bertujuan untuk mengembalikan operasi seperti semula secepat mungkin tanpa mengorbankan aspek keselamatan.
Kuswardojo menegaskan bahwa penumpang yang terdampak memiliki opsi pembatalan dengan pengembalian bea tiket 100 persen, yang dapat dilakukan melalui loket stasiun keberangkatan. (*)
Pewarta | : Ferry Agusta Satrio |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |