TIMES BANDUNG, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan RI (Wamenkes RI) Benjamin Paulus Octavianus menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya memastikan pemerataan sebaran dokter spesialis di Tanah Air.
Visi itu bakal diwujudkan dengan rencana pembukaan kembali 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk dikirim ke seluruh kabupaten/kota.
Usai Forum Nasional Pertama Konsil Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa (25/11/2025), Wamenkes Benjamin Paulus menyinggung sejumlah kasus memperlihatkan adanya kebutuhan dokter terutama di daerah seperti Papua.
"Program dari para pemerintahan dari Pak Prabowo, Pak Gibran ini adalah mempercepat pendidikan dan bahkan sekarang dilakukan adalah memberikan pendidikan spesialis itu diambil dari putra-putra daerah dan gratis pembiayaannya ditanggung Kementerian Kesehatan," ujarnya.
"Tadi saya pagi-pagi rapat di Mendikti, kita akan buka lagi 150 prodi spesialis untuk menciptakan spesialis. Untuk bisa dikirim ke 514 kabupaten/kota," tambahnya.
Dia menyebut pendidikan dokter spesialis kepada putra daerah dimaksudkan agar mereka dapat berbakti di kampung halamannya, termasuk ke daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.
Hasil dari upaya pemerataan dokter spesialis itu sendiri baru dapat dilihat dalam waktu 3-4 tahun ke depan, karena program itu baru dimulai.
Langkah itu diambil karena sekitar 47 persen dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia belum memiliki dokter spesialis sesuai standar.
Spesialis yang diharapkan dimiliki setiap kabupaten/kota termasuk penyakit dalam, kandungan (obygn), bedah, anak, anastesi, radiologi, dan patologi klinis. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemerintah Siap Buka 150 Prodi Spesialis Demi Pemerataan Tenaga Dokter
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ronny Wicaksono |