TIMES BANDUNG, GARUT – style="text-align:justify">Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat (OJK Jabar) bersama Pemerintah Kabupaten Garut (Pemkab Garut) terus berkomitmen untuk memperkuat akses keuangan yang aman, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih merata.
Wujud komitmen tersebut dituangkan dalam Program Kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tahun 2026.
“Penyusunan Program Kerja Tahun 2026 ini akan mendorong TPAKD bekerja lebih terarah, terstruktur, dan terukur, serta berdampak tinggi (high impact) terhadap perekonomian daerah,” ujar Kepala OJK Jabar, Darwisman dalam pertemuan dengan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin di Pendopo Bupati Garut.
Dalam pertermuan tersebut turut hadir Kepala OJK Tasikmalaya Nofa Hermawati, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Jawa Barat Melati Usman, Asisten Daerah II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Garut Dedy Mulyadi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Garut Saeful Hidayat, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Garut Hendra Siswara Gumilang, dan Pemimpin PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk., Cabang Garut Asep Wahyu Ismail, Senin (8 Desember 2025).
Darwisman menuturkan bahwa sesuai perekonomian Kabupaten Garut diyakini memiliki potensi besar yang masih bisa dioptimalisasi. Pertama, Kabupaten Garut memiliki bonus demografi dengan mayoritas penduduk merupakan Generasi Z (28,40 persen terhadap total penduduk Kabupaten Garut) dan Gen Millenial (23,30 persen terhadap total Kabupaten Garut). Kedua generasi tersebut saat ini berada di usia produktif.
Selain itu, terdapat generasi Alpha (22,62 persen terhadap total penduduk Kabupaten Garut) yang siap memasuki usia produktif dalam beberapa tahun kedepan sehingga perlu dipersiapkan terkait dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui beberapa program termasuk salah satunya adalah pendidikan dan keterampilan lainnya.
Kedua, Kabupaten Garut memiliki sumber daya di sektor pertanian yang bernilai ekonomi tinggi. Beberapa komoditas unggulan meliputi Domba Garut, Sapi Perah, Jagung, Pisang, Cabai Merah, Kentang, Kapulaga, dan Jahe.
Selain dikonsumsi, komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk-produk berskala industri antara lain kerajinan kulit, tenun sutra, anyaman, dan kripik pisang.
Ketiga, Kabupaten Garut memiliki keunggulan geografis karena berada di wilayah dataran rendah dan tinggi dengan luas wilayah Kabupaten Garut mencapai 3.101 kilometer persegi sehingga masih memiliki lahan untuk perluasan areal pengembangan komoditas unggulannya.
“Pemerintah kabupaten dapat menentukan komoditas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi dan sesuai dengan kekhasan masing-masing wilayah, dan penetapan targetnya untuk menjadi program kerja TPAKD tahun depan.
Tentu saja program kerja TPAKD ini selaras dengan rencana pembangunan nasional dan daerah termasuk RPJMN dan RPJMD, sehingga setiap program TPAKD berkontribusi langsung pada pencapaian sasaran strategis pemerintah,” ujar Darwisman.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin merespon positif terhadap inisiasi OJK untuk menyusun bersama Program Kerja TPAKD Tahun 2026. Menurutnya, pemerintah kabupaten Garut telah menginventarisir seluruh potensi daerah yang berkontribusi terhadap perekonomian.
“Saat saya temui di lapangan, masyarakat mengaku ada keterbatasan permodalan untuk mengimplementasikan program pengembangan ekonomi daerahnya,” ujarnya. I
a mencontohkan pengembangan pisang dengan varietas Cavendish sebagai hasil komoditas unggulan, selain untuk pemenuhan konsumsi rumah tangga, masyarakat diarahkan untuk membuat produk olahan dari varietas pisang Cavendish sehingga dapat meningkatkan nilai produk dan pembukaan lapangan kerja.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, menurut Abdusy Syakur Amin, masyarakat didorong untuk mengakses permodalan dari pinjaman perbankan antara lain Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di sisi lain, OJK dapat mendorong perbankan untuk memberikan kemudahan penyaluran KUR bagi masyarakat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: OJK Jabar dan Pemkab Garut Bersinergi Dorong Program Pengembangan Ekonomi Daerah 2026
| Pewarta | : Djarot Mediandoko |
| Editor | : Ronny Wicaksono |