TIMES BANDUNG, BANJAR – Kasus penyebaran virus Covid-19 di Kota Banjar saat ini kembali menyedot perhatian Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade UU Sukaesih, M.Si. Pasalnya, dalam kurun waktu dua pekan ini tren peningkatan kasus Covid-19 mewarnai data rekap risiko penyebaran kasus Covid-19 di Kota Banjar.

Ade kembali turun ke jalan guna memberikan edukasi terkait kesadaran masyarakat agar tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan guna menekan angka kasus penyebaran virus yang saat ini telah melonjak di Kota Banjar.

"Sebanyak 80% dari batas ideal 65% keterisian tempat tidur di RSUD menunjukan bahwa saat ini kasus Covid kembali menghantui masyarakat yang lengah terhadap prokes," ungkapnya.

Wali Kota Banjar saat memberikan sosialisasi prokes ke sejumlah pelaku usaha di Jalan Perintis (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

Atas terjadinya lonjakan kasus Covid-19, Ade menegaskan bahwa PTM dihentikan sampai kasus Covid-19 kembali melandai di Kota Banjar.

 "Sebanyak 354 anak usia 17 tahun ke bawah tercatat sempat terpapar Corona dan dengan terpaksa kami menghentikan kegiatan PTM sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat," imbuhnya.

Kabid Dikdas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Ahmad Yani, saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan bahwa sejak pelaksanaan PAT pada 12 Juni lalu, Sekolah memang telah menghentikan PTM.

Ahmad Yani saat memantau siswi SD yang tengah belajar (Foto:Susi/TIMES Indonesia)

"PTM dibuka kembali setelah kami melihat perkembangan pada tahun ajaran baru nanti sesuai dengan imbauan Menteri agar PTM dibatasi 50% pada tahun ajaran baru nanti," katanya.

Berdasarkan data yang diperoleh, Ahmad Yani mengungkap bahwa saat ini baru ada 646 guru SDN dan 341 Guru Non ASN yang telah menjalani vaksinasi Covid-19. "Vaksinasi guru dilakukan untuk mendukung keamanan selama PTM nanti juga untuk mencegah terjadinya klaster sekolah," ucapnya.(*)