TIMES BANDUNG, BANDUNG – Sekelompok mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung berhasil mengembangkan motor sport bertenaga hidrogen yang sepenuhnya tanpa emisi, menjadi tonggak baru inovasi kendaraan masa depan Indonesia. Motor bernama FCEV Jawara ini hanya mengeluarkan uap air sebagai hasil sampingnya.

Muhammad Zidan, mahasiswa penanggung jawab sistem elektrika, menjelaskan, "Motor ini sepenuhnya digerakkan energi bersih. Hidrogen diubah menjadi listrik lewat fuel cell, lalu digunakan untuk menggerakkan motor," di Bandung, Kamis (13/11/2025).

Dikembangkan oleh sepuluh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FPTI UPI sejak 2024, motor dengan desain futuristik ini memiliki spesifikasi mengesankan:

• Jarak tempuh 428 km dengan hanya 2 liter hidrogen

• Kecepatan maksimum 80 km/jam

• 80% komponen lokal, hanya fuel cell yang masih diimpor dari Meksiko

• Fitur canggih: IoT monitoring, GPS tracker, RFID security, regenerative braking

"Semua kami rancang agar aman, efisien, dan cerdas," ucap Zidan. Motor ini dilengkapi sensor hidrogen dengan sistem cut-off otomatis saat terdeteksi kebocoran, serta fitur kendali jarak jauh yang memungkinkan pemilik mematikan mesin via SMS bila motor hilang.

Inovasi ini bermula dari ajang PLN ICE 2024 yang diikuti 30 perguruan tinggi. Tim UPI menjadi satu dari dua tim terbaik yang mendapat pendanaan, bersama ITS. "Awalnya kami mengusung konsep café racer berpadu desain sport. Sekarang motor ini menjadi satu dari dua unit hidrogen aktif di Indonesia," kata Zidan.

Dosen pembimbing Sriyono menegaskan komitmen UPI dalam pengembangan teknologi hijau. "UPI telah berulang kali menjuarai lomba inovasi nasional. Tahun depan, tim ini akan berlaga di Shell Eco Marathon Asia and Middle East 2026 dengan kategori urban concept hydrogen."

Ke depan, tim UPI sedang menyiapkan prototipe mobil hidrogen dan gagasan pembangunan stasiun pengisian hidrogen. Inovasi ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Indonesia dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan dan mendukung SDGs poin 7 (Energi Bersih) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).(*)