TIMES BANDUNG, BANDUNG – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengunjungi Universitas Islam Bandung (Unisba), Kota Bandung, Kamis (4/9/2025), untuk memastikan kebebasan akademik tetap terjaga usai ricuh antara massa dan aparat kepolisian di sekitar kampus tersebut pada Senin (2/9/2025) malam.
Pigai menegaskan, kehadirannya merupakan bagian dari pelaksanaan Astacita Presiden RI Prabowo Subianto, khususnya poin pertama yang menekankan pentingnya jaminan kebebasan akademik di Indonesia.
“Saya sebagai Menteri HAM datang ke sini ketemu Pak Rektor, Ibu Wakil Rektor, dan ingin memastikan bahwa kebebasan akademik tetap terlestari, kedigdayaan akademik tetap berjalan dalam NKRI,” ujar Pigai.
Menurutnya, kebebasan akademik adalah pilar penting dalam melahirkan generasi terdidik yang cerdas, berpengetahuan luas, terampil, sekaligus berbudi pekerti baik.
Selain meninjau pihak kampus, Pigai juga berupaya menemui korban dari peristiwa unjuk rasa yang berujung ricuh. Ia menegaskan bahwa seluruh korban harus diidentifikasi dan mendapatkan tanggungan penuh dari pemerintah, mulai dari perawatan hingga pemulihan.
“Saya ingin pastikan proses hukum berjalan berbasis prinsip HAM. Kami juga ingin memastikan hak-hak mereka yang ditahan. Rata-rata mereka masih sekolah, itu hampir nyaris tak ada dalam tahanan,” jelasnya.
Pigai menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Polri menjamin hak para tahanan, termasuk hak beribadah, kebutuhan hidup, dan kesehatan.
“Bagi mereka yang tidak ada deliknya, ya dikembalikan. Sejak kemarin, sebagian di Bandung sudah dikembalikan,” ujarnya.
Disinggung soal jumlah korban dari unjuk rasa yang terjadi di berbagai wilayah, Pigai mengaku masih dalam proses pendataan sehingga belum dapat menyampaikannya secara rinci.
“Saya yakin banyak demonstran sudah dikembalikan sebagian besar. Tapi kalau perusuh itu tergantung tindakannya apa. Namun, polisi pun harus transparan atas tuduhannya apa,” tegasnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |