Berita

Dampak Pandemi, Lebih Seribu Karyawan di Pangandaran Dirumahkan

Selasa, 23 Februari 2021 - 18:11
Dampak Pandemi, Lebih Seribu Karyawan di Pangandaran Dirumahkan Menekuni makanan olahan berbahan baku dari alam Pangandaran (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMES BANDUNG, PANGANDARAN – Karyawan yang dirumahkan sejak pandemi Covid-19 di Kabupaten Pangandaran mulai April 2020 lalu tercatat mencapai 1.114 orang.

Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Dinas Tenaga Kerja Industri dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pangandaran Ade Suprianto mengatakan, sektor usaha yang karyawannya dirumahkan sebagian besar pegawai hotel dan restoran.

"Pangandaran ini daerah wisata, rata-rata usaha yang dikembangkan penunjang pariwisata seperti hotel dan restoran," kata Ade Suprianto, Selasa (23/2/2021).

makanan olahan 2

Ade menambahkan, usaha sektor lainnya adalah bidang jasa dan produksi. "Awal terjadi pandemi Covid-19 kawasan wisata Pangandaran ditutup total, setelah itu dibuka kembali," tambahnya.

Pada saat penutupan kawasan wisata, perhotelan dan restoran tidak memiliki konsumen, bahkan karyawan yang bekerja terpaksa harus dirumahkan. "Hotel dan restoran tidak memiliki pemasukan atau pendapatan sama sekali," jelasnya.

Karena tidak memiliki pemasukan, perusahaan tidak bisa memberi upah kepada karyawan dan salah satu langkahnya merumahkan seluruh karyawan. "Kami hanya mendata saja, saat ini akan melakukan pendataan ulang," jelasnya.

Pihak Disnakertrans Pangandaran belum mengetahui apakah dari 1.114 karyawan yang dirumahkan sudah kembali bekerja atau belum. "Setiap ada informasi lowongan kerja, kami selalu menginformasikan melalui Kantor Kecamatan hingga Desa," sambung Ade.

Namun, dari sekian banyak karyawan hotel dan restoran yang dirumahkan karena dampak Covid-19 tidak sedikit yang membuka usaha sendiri dengan membuka kedai makanan dan keterampilan mengolah makanan.

makanan olahan 3

"Pengetahuan dan pengalaman selama bekerja di hotel dan restoran kami tekuni di rumah untuk membuka peluang usaha," kata Rofik salah seorang warga Pangandaran yang dirumahkan perusahaannya.

Rofik berpikir, bahan baku untuk semua jenis makanan, baik tradisional dan modern tersedia di Kabupaten Pangandaran. "Mulailah berinovasi membuka peluang usaha secara mandiri memanfaatkan bahan baku yang tersedia seperti membuat keripik dari bahan singkong dan makanan lain," paparnya. (*)

Pewarta : Hilman Hilmansyah (MG-312)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bandung just now

Welcome to TIMES Bandung

TIMES Bandung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.