TIMES BANDUNG, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menargetkan perputaran anggaran sebesar Rp54 triliun dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya dapat memangkas rantai distribusi pangan yang panjang. Strateginya adalah dengan mewajibkan keterlibatan bank daerah dan membuka akses penjualan langsung dari petani ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Langkah ini ditekankan untuk memastikan program nasional tersebut tidak hanya meningkatkan gizi, tetapi juga menciptakan keadilan ekonomi dengan mencegah akumulasi keuntungan hanya pada segelintir perantara.
“Dana Rp54 triliun yang beredar di Jawa Barat, satu di antaranya memakai bank daerah. Petani bisa langsung jual ke jasa layanan MBG (SPPG), jadi tidak hanya di beberapa tangan saja,” ujar Dedi usai Rapat Koordinasi Penyelenggaraan MBG di Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/12/2025).
Skema untuk Harga Kompetitif dan Insentif Petani
Menurut Dedi, skema ini dirancang agar harga bahan pokok tetap kompetitif sekaligus memberikan margin keuntungan atau insentif yang lebih tinggi bagi produsen pangan lokal, seperti petani beras, sayur, peternak telur, dan ikan. Ia menekankan pentingnya menciptakan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi provinsi.
Selain aspek ekonomi, Dedi juga menyoroti potensi integrasi MBG dengan kurikulum pendidikan. Ia mengusulkan pemanfaatan lahan sekolah sebagai area produktif untuk menanam sayuran, buah, atau beternak ayam, yang hasilnya dapat disalurkan ke program MBG.
“Halaman sekolah bisa menjadi tempat produktif pertanian. Itu kan bisa membangun kerangka berpikir produktivitas di sekolah,” katanya.
Optimisme terhadap Ekosistem Berkelanjutan
Dedi optimistis jika ekosistem yang melibatkan bank daerah, petani, dan sekolah ini berjalan baik, dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) akan benar-benar terserap oleh masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, Wamendagri Bima Arya, Kepala BGN Dadan Hindayana, serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat, menandakan komitmen multi-pihak dalam mensukseskan program strategis ini. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |